Sabtu, 21 Januari 2017

Ku Tulis Teruntuk Tuan

Hai tuan, sedang terlelapkah sekarang? Jika iya, sungguh aku merasa lega ketika tahu bahwa kamu tengah beristirahat dari kegiatan panjangmu seharian. Bukankah kesibukanmu itu menguras tenaga serta pikiranmu, tuan? Namun kamu bilang, demi masa depan yang baik, itu tak mengapa. Kamu bilang, demi memberikan yang terbaik bagi seseorang yang kelak mendampingimu di masa mendatang, itu tak seberapa. Sungguh mulia niatmu, tuan.

Tuan, bolehkah di malam yang larut ini aku bercerita kepada Tuhan tentangmu? Ketika kebanyakan orang sedang tertidur lelap, ketika hanya suara kawanan jangkrik yang aku dengar, dengan ditemani beberapa tetesan hangat dari sudut kelopak mata aku bercerita kepada Tuhan tentang sosokmu. Ku harap kamu tidak salah paham. Tidak, tidak sedikitpun aku bercerita hal-hal buruk tentangmu. Yang jelas, kuselipkan beberapa harapan yang kusampaikan pada Tuhan untukmu. Aku yakin Tuhan Maha Mendengar, sekalipun aku lisankan do'aku dalam senyap Tuhan pasti tahu maksudku. Justru aku yang hanya manusia biasa ini, yang memiliki banyak keterbatasan ini tidak sepenuhnya paham apa maksud Tuhan mempertemukanku dengan sosok sepertimu. Namun yang aku rasakan, kehadiran tuan membuatku semakin bersemangat untuk selalu dekat dengan Tuhan. Membuatku semakin bersemangat untuk senantiasa bersujud di atas sejadah pada sepertiga malam.

Tuan, bersamaan dengan hadirnya tuan belakangan ini dalam hari-hariku, aku tersadar bahwa ternyata telah tiba masanya bagiku memahami di mana menyayangi seseorang bukanlah dengan menyatakan ungkapan-ungkapan manis yang sering aku dengar saat menonton drama cinta anak remaja. Kasih sayang jauh lebih mulia dari itu. Yaitu di mana seseorang berusaha dengan sekuat tenaga memperbaiki diri agar menjadi pribadi yang jauh lebih baik dari hari kemarin demi dirinya dan sosok yang ia sayangi, ketika seseorang berusaha semakin dekat dengan Tuhannya karena setiap saat memanjatkan do'a dan harapan demi kebaikannya dan sosok yang disayanginya. Karena yang aku yakini saat ini, jika aku menginginkan tuan, aku harus semakin mendekatkan diri kepada Tuhanku. Hanya kepada Tuhanlah aku layak meminta. Namun jika ternyata Tuhan tidak menghendaki tuan untukku, takkan menjadi masalah bagiku. Aku selalu yakin bahwa Tuhan lebih tahu yang terbaik bagi hamba-Nya. Dan aku akan tetap berterimakasih kepada Tuhan karena telah menjadikanmu perantara bagiku untuk semakin dekat dengan-Nya.

Ku tulis teruntuk tuan, di sepertiga malam.

-uraniummelati-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar